Kamis, 15 Maret 2012

METODE PENGAJARAN


KELOMPOK 6 :
CATUR SUKAWIARTI, SUSI ANDRIYANI,KUSWATI, SANTI SAFITRI

METODE DAN PENDEKATAN PERENCANAAN PENGAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

I.                           I.  PENGERTIAN
            Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.
Sedang menurut kamus bahasa Indonesia Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang/ mahluk belajar.
Dalam literature ilmu pendidikan, khususnya ilmu pengajaran, dapat ditemukan banyak metode mengajar.  Dari literature barat, dapat diketahui banyak metode mengajar, seperti metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, sosiodrama dan bermain peran, pemberian tugas dan resitasi dll. Di Indonesia Metode ini banyak sekali dan akan bertambah terus sejalan dengan kemajuan perkembangan teori-teori pengajaran. Metode mengajar disebut metode umum, karena metode tersebut digunakan untuk mengajar pada umumnya. Biasanya studi tentang mengajar umum disebut dengan menggunakan istilah metode pengajaran.
Sebenarnya untuk kepentingan pengebangan teori-teori pendidikan islam, masalah metode tidaklah terlalu sulit, metode-metode mengajar yang dikembangkan di barat dapat saja digunakan atau diambil untuk memperkaya teori tentang metode pendidikan islam.

II.             II MACAM-MACAM METODE
Tugas seorang guru adalah memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar-mengajar. Ketepatan penggunaan metode, sangat bergantung kepada tujuan, isi p[roses belajar mengajar, dan kegiatan belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar yang baik, hendaknya mempergunakan jenis metode mengajar secara bergantian atau saling membantu satu sama lain, karena masing-masing metode ada kelemahan dan kelebihannya.
Berikut 5 (lima) metode pembelajaran yang kerap digunakan dalam pembelajaran sebagai berikut                              
1Metode ceramah
Menurut Zuhairini dkk, metode ceramah adalah suatu metode didalam pendidikan dimana cara menyampaikan pengertian-pengertian materi kepada peserta didik dengan jalan penerangan dan penuturan secara lisan.
Sedang menurut Winarno Suracmad, metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan oleh seseorang terhadap kelompok pendengar, dalam pelaksanaannya sebuah interaksi dalam penuturannya misalnya penceramah dalam mempergunakan alat Bantu untuk menjelaskan uraiannya, tetapi alat utama perhubungan dengan kelompok pendengar adalah bahas lisan
2.           Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian/ penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada siswa/ kelompok siswa untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas suatu masalah. Forum diskusi bisa diikuti oleh semua siswa didalam kelas, juga dapat dibentuk kelompok kelompk diskusi lebih kecil. Yang perlu diperhatikan adalah hendaknya para siswa dapat berpartisipasi aktif di dalam setiap forum diskusi. Semakin banyak siswa terlibat dan menyumbangkan pikirannya, maka semakin banyak pula yang dapat mereka pelajari
3.           Metode demonstrasi dan eksperimen
Metode demonstrasi adalah salah satu metode untuk membelajarkan siswa untuk melihat apa yang dikerjakan oleh guru. Jadi demonstrasi adalah cara mengajar guru dengan menunjukan atau memperlihatkan suatu proses sehingga siswa dapat melihat, mengamati, mendengar, meraba, dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru.
Metode eksperimen adalah metode pengajaran dimana guru dan murid bersama-sama mengerjakan sesuatu sebagai latihan praktis dari pada yang diketahui.
4.           Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab adalah penyampaian proses pengajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban, atau sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru yang menjawab pertanyaanya.
5.           Metode pemberian tugas.
Metode pemberian tugas (resitasi) sering disebut metode pekerjaan rumah, adalah metode dimana murid/ siswa diberi tugas khusus diluar jam pelajaran. Sebenarnya penekanan metode ini terletak pada jam pelajaran berlangsung, dimana siswa disuruh untuk mencari informasi atau fakta berupa data yang dapat ditemukan di laboratorium, perp[ustakaan, pusat sumber belajar dan lain-lain.
Menurut Dr. Winarno Suracmad, dia mengemukakan ada beberapa metode mengajar didalam kelas yakni :
-         Metode ceramah
-         Metode Tanya jawab
-         Metode diskusi
-         Metode pemberian tugas
-         Metode Demonstrasi dan eksperimen
-         Metode bekerja kelompok
-         Metode Sosiodrama dan bermain permainan
-         Metode karya wisata
-         Metode drill (latihan siap)
-         Metode system regu (team teaching)
Sedang menurut Abdurrahman Saleh, dia mengemukakan beberapa metode yang hamper sama yakni :
-         Metode ceramah
-         Metode Tanya jawab
-         Metode diskusi
-         Metode demonstrasi
-         Metode sosiodrama
-         Metode pemberian tugas
Dalam pembinaan rasa beragama, menurut Al-Nahlawi, metode untuk menanamkan rasa iman ialah dengan sbb :
1.           Metode hiwar (percakapan) Quroni dan Nabawi
Hiwar adalah percakapan silih berganti antar dua pihak atau lebih mengenai suatu topic dan dengan sengaja diarahkan kepada satu tujuan yang dikehendaki (dalam hal ini guru). Hiwar mempunyai dampak yang dalam bagi pembicara maupun pendengar pembicaraan tersebut.
2.           Metode kisah Quroni dan nabawi
Dalam pendidikan islam, terutama pendidikan agam kisah sebagai metode yang amat penting, karena :
o       kisah selalu memikat karena mungundang pendengar/ pembaca untuk selalu mengikuti kisahnya dan merenungkan maknanya.
o       Kisah quroni dan nabawi dapat menyentuh hati manusia karena kisah itu menampilkan tokoh yang konteksnya yang menyeluruh
o       Kisah quroni dan nabawi mendidik perasaan keimanan , kisah qurani bukan hanya semata kisah atau semata-mata karya seni yang indah, ia juga suatu cara Tuhan mendidik umat agar beriman kepadaNya.
3.           Metode Amtsal (perumpamaan) Quroni dan nabawi
Dalam surat Al-ankabut ayat 41, Allah mengumpamakan sesembahan atau Tuhan orang kafir dengan sarang laba-laba :
“perumpamaan orang yang berlindung kepada selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah, padahal rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba”.
Cara seperti ini juga dapat digunakan seorang guru untuk mengajar.
4.           Metode keteladanan
Murid-murid cenderung meneladani pendidiknya, ini diakui oleh semua ahli pendidikan, baik dari barat maupun dari timur. Karena secara psikologis anak memang senang meniru.
5.           Metode pembiasaan
Uraian tentang pembiasaan selalu menjadi satu dengan uraian tentang perlunya mengamalkan kebaikan yang telah diketahuai. Pembiasaan pada dasarnya pada pengalaman. Sehingga pada intinya adalah pengulangan. Contoh saja setiap masuk kelas mengucapkan salam.
6.           Metode ‘ibrah dan mau’izah
Ibrah dan I’tibar ialah suatu kondisi psikis yang menyampaikan manusia kepada intisari sesuatu yang disaksikan, dihadapi, dengan menggunakan nalar, yang menyebabkan hati mengakuinya. Sedang mau’izah adalah nasihat yang lembut yang diterima oleh hati dengan cara menjelaskan pahala atau ancamannya.
7.           Metode targhib dan tarhib
Targhib adalah janji terhadap kesenangan, kenikmatan akhirat yang disertai  bujukan. Tarhib ialah ancaman karena dosa ang dilakukan. Yang tujuannya adalah agar mematuhi aturan Allah.

III.             III.  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN METODE
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi atau yang harus diperhatikan dalam penetapan metode yang akan digunakan sebagai alat dan cara dalam penyajian bahan pengajaran, yaitu sbb :
1.      Tujuan intruksional khusus
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran kita mengenal adanya tujuan umum, tujuan sementara, tujuan tak lengkap, dan tujuan khusus. Tujuan umumperlu dijabarkan menjadi tujuan khusus sebab dengan demikian guru akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang hendak dicapainya itu dan guru akan dapat pula mempersiapkan alat-alat yang akan dipakai serta metode yang tepat yang akan digunakan.
2.      Keadaan murid-murid (peserta didik)
3.      Materi atau bahan pengajaran
Penguasaan bahan oleh guru hendaknya mengarah pada sifat spesialisasi atas ilmu atau kecakapan yang diajarkannya. Mengingat isi, sifat, dan luasannya maka guru harus mampu menguraikan ilmu atau kecakapan dan apa-apa yang akan diajarkan ke dalam bidang ilmu atau kecakapan yang bersangkutan.
4.      Situasi
Yang dimaksud situasi disini adalah suasana belajar atau suasana kelas. Termasuk mengenai keadaan murid, seperti lelah, semangat, keadaan cuaca, juga keadaan guru.
5.      Fasilitas
Factor fasilitas antara lain alat peraga, ruang waktu, kesempatan tempat dan alat praktikum, buku, perpustakaan dsb.
6.      Guru (Pendidik)
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda, misal ada yang kurang suka bicara, atau sebaliknya ada guru yang suka berbicara. Atau latar belakang pendidikan D2, S1, atau S2
7.      Kebaikan dan kelemahan metode.
Tidak ada metode yang jelek atau metode yang baik. Kita bisa mengatakan metode ini efektif, efisien, baik ,buruk itu bergantung dari banyak factor. Yang perlu diperhatikan guru dalam menertapkan metode ialah mengetahui batas-batas kebaikan dan kelemahan metode yang akan digunakannya. Sehingga memungkinkan ia merumuskan kesimpulan mengenai hasil penelitian/ pencapaian tujuan dari putusannya hal itu. Hal ini dapat diketahui dari cirri-ciri atau sifat umum, peranan dan manfaat yang terdapat pada setiap metode.


PENGAJARAN
Pendekatan Sistem dalam Pengajaran

I. KONSEP PERENCANAAN PENGAJARAN
a. Pengertian dan Kandungan Perencanaan
    Perencanaan 
: Ancang-ancang/perkiraan mengenai sesuatu yg akan dilakukan.
:Suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai. (Kaufman dalam Harjanto, 1997 :2 )
b. KandunganPerencanaan
#. Identifikasi kebutuhan masa depan
#. Identifikasi prioritas kebutuhan
#. Identifikasi urutan kebutuhan
#. Identifikasi tujuan minimal dan maksimal yg ingin dicapai
#. Identifikasi strategi yang dilakukan
#. Menentukan waktu tertentu utk melakukan

Perencanaan utk menjawab 4 pertanyaan pokok, Yakni :Apa? Bagaimana? Siapa? Bilamana ?

c. Konsep dan Isi Perncanaan Pengajaran.
Pengajaran : Penyampaian bahan pelajaran kepada peserta didik agar dapat diterima oleh peserta didik.
Pengajaran: Suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka memberikan rangsangan, bimbingan, arahan, dan dorongan kpd peserta didik agar terjadi proses beLajar.(Ali, 2000:12)
Pengajaran atau Pembelajaran :
“Upaya untuk membelajarkan siswa” (I Nyoman Sudana Degeng )
Perencanaan Pengajaran atau Pembelajaran :Suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para murid dan masyarakat (Philip Combs dalam Harjanto, 1997 :6)
Perencanaan Pengajaran atau Pembelajaran : Suatu rancangan yang dipersiapkan sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran yang optimal melalui berbagai strategi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Isi Perencanaan Pengajaran
1.      Tujuan pengajaran yang diinginkan
2.      Program dan layanan
3.      Tenaga manusia
4.      Bangunan fisik
5.      Keuangan
6.      Struktur organisasi
7.      Konteks sosial
Prinsip-prinsip Perencanaan pengajaran : Efektifitas dan Efisiensi

Fungsi, tujuan dan Bentuk Perencanaan Pengajaran

1. Fungsi Perencanaan Pengajaran
1.      Membantu pengelola sekolah dalam melaksanakan tugas
2.      Membantu sekolah dalam mencapai sasaran yang lebih ekonomis
3.      Tercapainya tujuan pengajaran tepat waktu
4.      Mempermudah kegiatan kontrol dan monitor dalam pelaksanaanya

2. Tujuan Perencanaan Pengajaran
1.      Agar tujuan pengajaran lebih jelas
2.      Guru lebih menguasai bahan pelajaran
3.      Agar dapat memilih dan menentukan metode yang tepat
4.      Agar dapat menetapkan berbagai alat/media yg diperlukan
5.      Agar proses pembelajaran dapat lebih terarah
6.      Agar peserta didik lebih mudah memahami pelajaran
7.      Agar peserta didik lebih tertarik terhadap materi pelajaran yang diajarkan

 Bentuk-Bentuk Perencanaan Pengajaran
*Perencanaan pengajaran tidak tertulis
*Perencanaan pengajaran tertulis
·         Perencanaan Pengajaran Tidak tertulis : Penguasaan materi, Penguasaan situasi umum
Penguasaan terhadap peserta didik yang akan diajar.
·         Perencanaan tertulis dilakukan dengan cara membuat
Silabus dan RPP sebelum PBM dimulai ( dijelaskan kemudian)


II. Pendekatan sistem dalam Pengajaran

A. Pengertian, ciri dan sifat sistem
SISTEM :
Keseluruhan bagian yang bekerjasama utk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan kebutuhan yang telah ditentukan.(Sastrawijaya, Tresna:1991)
Suatu kesatuan yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi utk mencapai tujuan yang tlh ditentukan sebelumnya(Ali, Muhammad : 2000 )
Seperangkat komponen atau unsur-unsur yg Saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. (Hamalik, omar, 2000)

CIRI-CIRI SISTEM ;
Adanya tujuan yang jelas
Adanya berbagai komponen
Adanya interaksi/kerjasama

Sifat-sifat sistem
·         terbuka Vs tertutup
·         sederhana Vs rumit
·         terpadu Vs terpisah

B. Pengertian dan Pola Kerja Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem:
Berbagai upaya yang dilakukan melalalui komponen yang ada dalam sebuah sistem secara cermat agar tujuan yang ingin dicapai dapat berhasil dengan tepat.
Pendekatan sistem diawali dengan berpikir bahwa suatu tujuan dapat tercapai melalui proses dari berbagai komponen yang saling berkaitan dalam suatu sistem.

Pola kerja Pendekatan Sistem

C. Aplikasi pendekatan sistem dalam Pengajaran
Sistem Pengajaran
Suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur–unsur manusiawi, material, fasilitas, dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan pengajaran.
Rencana
Ciri-ciri sistem Pengajaran Saling ketergantungan
Tujuan

Aplikasi Pendekatan dalam Pengajaran :
1.      Identifikasi prioritas kebutuhan dan masalah
2.      Pemecahan masalah berdasarkan beberapa alternatif
3.      Penentuan strategi yang mungkin dapat dilakukan
4.      Pelaksanaan strategi yang dipilih
5.      Evaluasi hasil
6.      Revisi ( sebagian atau keseluruhan )
Pengajaran sebagai sebuah sistem
1.      Kompetensi/Indikator yang hendak dicapai
2.      Bahan ajar yang akan diajarkan kepada peserta didik
3.      Strategi apa yang digunakan
4.      Evaluasi yang dilakukan.
Hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang guru :
1.      Pengumpulan data dan kegiatan analisis
2.      Perhatian terhadap indikator/tujuan yg ingin dicapai
3.      Penjabaran bahan ajar dan yang berkaitan dengan Pelaksanaan.

III.             Model Pengembangan Sistem Instruksional (Rancangan Pengajaran)

a.Konsep tentang Model Pengembangan Instruksional

Model
Kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman Atau acuan dalam melaksanakan suatu kegiatan.(Haryanto, 51)
Seperangkat prosedur yang berurutan untuk mewujudkan Suatu proses melaksanakan pengembangan sistem Pengajaran seperti penentuan suatu kebutuhan, pemilihan media, atau penilaian (Sastrawijaya, tresna, 15)

Sistem Instruksional ; Sistem & Instruksional
Sistem = sudah jelas
Instruksional = Proses Belajar Mengajar, Proses Pengajaran, Proses Pembelajaran

Sistem instruksional memiliki 2 dimensi poko :
1.Dimensi rencana (a plan )
2. Dimensi proses yang nyata (a reality)

b. Beberapa Model Peng. Sistem Instruksional/pengajaran
Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
Model PPSI dalam sistem pengajaran mengandung 5(lima) langkah pokok, yaitu :
TAHAP I : Merumuskan indikator/tujuan pembelejaran khusus.
Dalam rumsan indikator harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
·         Menggunakan istilah yang operasional
·         Berbentuk hasil belajar
·         Berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur
·         Dalam satu indikator hanya memuat satu perubahan tingkah laku.
TAHAP II. Mengembangkan alat evaluasi
Evaluasi ini dikembangkan dari indikator yang telah dirumuskan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan dalam pada tahap pengembangan alat evaluasi ini adalah :
1.      Menentukan jenis tes yang akan digunakan untuk mengukur tercapai tidaknya indikator.
2.      Menyusun butir tes untuk menilai masing-masing indikator.

TAHAP III. Menetapkan kegiatan belajar dan bahan ajar/materi pelajaran
·         Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
·         Merumuskan semua kemungkinan kegiatan untuk mencapai indikator.
·         Menetapkan kegiatan belajar yang tidak perlu ditempuh.
·         Menetapkan kegiatan belajar yang akan ditempuh.
·         Menetapkan bahan ajar/materi pelajaran.
TAHAP IV. Merencanakan Program Kegiatan.
Pada tahap IV ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai Berikut :
1.      Menetapkan strategi belajar mengajar yang digunakan.
2.      Memilih alat/media pelajaran dan sumber bahan yang akan digunakan.
3.      Menyusun jadwal penyajian

TAHAP V. Melaksanakan Program.
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sbb :
·         Menyelenggarakan pre-test
·         Menyajikan materi pelajaran
·         Menyelenggarakan pos-test
·         Melakukan revisi ( perbaikan )
2. Model J.E.Kemp
Sistem instruksional yang dikembangkan oleh Kemp(1977) Meliputi 8 langkah, yaitu :
1.      Menentukan tujuan instruksional umum/kompetensi dasar
2.      Menganalisis karakteristik peserta didik
3.      Menentukan TPK/ indikator
4.      Menentukan materi pelajaran
5.      Menetapkan penjagaan awal
6.      Menentukan strategi belajar mengajar
7.      Mengkoordinasi sarana penunjang, yang meliputi tenaga, fasilitas, Alat dan waktu.
8.      Mengadakan Evaluasi

3.Model Gerlach dan Ely
Menurut gerlach dan Ely (1971) ada 10 langkah, yaitu :
1.      Merumuskan tujuan instruksional
2.      Menentukan isi materi pelajaran
3.      Menentukan kemampuan awal peserta didik
4.      Menentukan teknik dan strategi
5.      Pengelompokan belajar
6.      Menentukan pembagian waktu
7.      Menentukan ruang
8.      Memilih media instruksional yang sesuai
9.      Mengevaluasi hasil belajar
10.  Menganalisis umpan balik.

IV.             Langkah-langkah Pokok Dalam Merencanakan Pengajaran
Rencana Pengajaran/Pembelajaran
Ada 4 (empat) hal pokok yang harus direncanakan oleh Guru dalam kegiatan pengajaran/pembelajaran, yaitu :
1. Merumuskan Indikator/merumuskan tujuan pembelajaran/pengajaran
2. Merencanakan bahan ajar/materi pelajaran
3. Merencanakan strategi pembelajaran/pengajaran
4. Merencanakan Evaluasi Pembelajaran/Penilaian Pembelajaran.

#Penting : Merencanakan Media/alat Pembelajaran.
1.1. Merumuskan Indikator/tujuan pembelajara.
dengan mempertimbangkan :
·         Kompetensi Dasar/Tujuan umum pembelajaran.
·         Karakteristik dan kemampuan awal peserta didik
·         Aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
1.2. Merencanakan Bahan Ajar/Materi pelajaran. dengan pertimbangan :
a. Kompetensi Dasar dan Indikator.
b. Tingkat perkembangan dan intelektual peserta didik.
c. Pengalaman belajar peserta didik
d. Tersedianya waktu dan fasilitas.
e. Relevan dengan kebutuhan peserta didik.
f. Kesesuaian dengan kondisi masyarakat.
g. Mengandung segi-segi etik.
h. Disusun dlm ruang lingkup dan urutan yg sistematis dan logis.
i. Bersumber dari buku yg baku, guru yg ahli dan masyarakat.

1.3. Merencanakan Strategi pembelajaran.
Pendekatan yang dapat digunakan :
·         Pendekatan Pengalaman
·         Pendekatan Pembiasaan
·         Pendekatan Emosional
·         Pendekatan Rasional
·         PendekatanFungsional
·         Pendekatan Ketrampilan Proses. (Depdikbud, Petunjuk PBM PAI, 1994:40)

b. Memilih Metode Pembelajaran.
·         Relevan dengan Kompetensi dasar & Indikator
·         Relevan dengan bahan ajar/materi pelajaran
·         Relevan dengan kemampuan guru
·         Relevan dengan keadaan peserta didik
·         Relevan dengan kelengkapan/fasilitas sekolah



DAFTAR PUSTAKA


H. Zuhairini, dkk, Metode Khusus Pendidikan Agama, Usaha nasional, Surabaya, 1981
Dr. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, PT. Remaja
Zakiaah Darojat, dkk, Metodologi Pengajaran agama Islam, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2001
Abu Ahmadi, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Armico, bandung, 1986
Rosdakarya, Bandung, 2001
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2001
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan pengembangan, kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed II, P dan K, Balai Pustaka, 1989
Winarno Surachmad, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, tarsito, Bandung, 1986

REFERENSI
·         A.Tresna Sastrawijaya, Pengembangan Program Pengajaran
·         Abd.Gafur, Desain Instruksional:Suatu Langkah Penyusunan Dasar Kegiatan Belajar Mengajar
·         Harjanto, Perencanaan Pengajaran
·         Mudlofir, Teknologi Instruksional Sebagai Landasan Perencanaan dan Penyusunan Pengajaran.
·         LANJUTAN REFERENSI
·         5. Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar.
·         6. Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
·         7. R. Ibrahim dan Nana Syaodikh, Perencanaan Pengajaran.
·         8. Toeti Soekamto, Perencanaan dan pengembangan Sistem Instruksional.
·         9. Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran.